Sabtu, 09 Juni 2012

Dialog Rasulullah SAW dengan Iblis

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
SEMOGA ADA MANFAATNYA....

20 Rahasia Iblis yg perlu Anda tahu.


Allah  SWT telah  memerintahkan  seorang Malaikat  menemui Iblis  supaya dia
menghadap  Rasulullah saw  untuk  memberitahu segala  rahasianya, baik  yang
disukai maupun  yang dibencinya.  Hikmatnya ialah untuk  meninggikan derajat
Nabi  Muhammad  SAW dan  juga  sebagai  peringatan dan  perisai kepada  umat
manusia.

Maka Malaikat  itu pun berjumpa  Iblis dan berkata, "Hai  Iblis! Bahwa Allah
Yang Maha Mulia dan  Maha Besar memberi perintah untuk menghadap Rasullullah
saw.  Hendaklah  engkau  buka  segala  rahasiamu  dan  apapun  yang  ditanya
Rasulullah  hendaklah engkau  jawab dengan sebenar-benarnya.  Jikalau engkau
berdusta  walau  satu perkataan  pun,  niscaya akan  terputus semua  anggota
badanmu,   uratmu,   serta   disiksa   dengan   azab   yang   amat   keras."

Mendengar  ucapan Malaikat  yang dahsyat  itu, Iblis sangat  ketakutan. Maka
segeralah dia  menghadap Rasulullah SAW dengan  menyamar sebagai seorang tua
yang buta sebelah matanya  dan berjanggut putih 10 helai, panjangnya seperti
ekor lembu.

Iblis pun memberi salam,  sehingga 3 kali tidak juga dijawab oleh Rasulullah
saw. Maka sambut Iblis (alaihi laknat),

"Ya  Rasulullah! Mengapa  engkau tidak  mejawab salamku? Bukankah  salam itu
sangat mulia  di sisi Allah?"  Maka jawab Nabi dengan  marah, "Hai Aduwullah
seteru  Allah!  Kepadaku engkau  menunjukkan  kebaikanmu? Janganlah  mencoba
menipuku  sebagaimana kau tipu  Nabi Adam  a.s sehingga keluar  dari syurga,
Habil mati teraniaya dibunuh  Qabil dengan sebab hasutanmu, Nabi Ayub engkau
tiup  dengan asap  beracun  ketika dia  sedang sujud  sembahyang  hingga dia
sengsara beberapa lama, kisah Nabi Daud dengan perempuan Urya, Nabi Sulaiman
meninggalkan kerajaannya karena engkau menyamar sebagai isterinya dan begitu
juga  beberapa Anbiya  dan pendeta  yang telah  men anggung  sengsara akibat
hasutanmu.

Hai Iblis!  Sebenarnya salam  itu sangat mulia  di sisi Allah  azza wajalla,
cuma salammu saja aku tidak hendak menjawabnya karena diharamkan Allah. Maka
aku kenal baik-baik engkaulah Iblis, raja segala iblis, syaitan dan jin yang
menyamar diri. Apa kehendakmu datang menemuiku?"

Taklimat Iblis, "Ya Nabi Allah! Janganlah engkau marah. Karena engkau adalah
Khatamul Anbiya maka dapat mengenaliku. Kedatanganku adalah diperintah Allah
untuk memberitahu  segala tipu  dayaku terhadap umatmu dari  zaman Nabi Adam
hingga  akhir  zaman. Ya  Nabi  Allah!  Setiap apa  yang  engkau tanya,  aku
bersedia  menerangkan satu  persatu dengan  sebenarnya, tiadalah  aku berani
menyembunyikannya."

Maka Iblis  pun bersumpah  menyebut nama Allah dan  berkata, "Ya Rasulullah!
Sekiranya aku  berdusta barang  sepatah pun niscaya  hancur leburlah badanku
menjadi abu."

Apabila  mendengar sumpah Iblis  itu, Nabi  pun tersenyum dan  berkata dalam
hatinya,  inilah satu  peluangku untuk  menyiasati segala  perbuatannya agar
didengar oleh  sekalian sahabat yang  ada di majlis ini  dan menjadi perisai
kepada seluruh umatku.

Pertanyaan Nabi (1):
"Hai Iblis!  Siapakah sebesar-besar  musuhmu dan bagaimana  aku terhadapmu?"

Jawab Iblis:
"Ya Nabi Allah! Engkaulah musuhku yang paling besar di antara segala musuhku
di muka bumi ini."

Maka  Nabi  pun  memandang  muka Iblis,  dan  Iblis  pun menggeletar  karena
ketakutan. Sambung  Iblis, "Ya  Khatamul Anbiya!  Ada pun aku  dapat merubah
diriku  seperti sekalian  manusia,  binatang dan  lain-lain hingga  rupa dan
suara  pun tidak  berbeda,  kecuali dirimu  saja yang  tidak dapat  aku tiru
karena dicegah oleh Allah.

Kiranya  aku menyerupai  dirimu,  maka terbakarlah  diriku menjadi  abu. Aku
cabut iktikad  / niat anak Adam supaya  menjadi kafir karena engkau berusaha
memberi nasihat dan pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk agama Islam,
begitu  jugalah  aku  berusaha  menarik  mereka kepada  kafir,  murtad  atau
munafik. Aku  akan menarik seluruh umat Islam  dari jalan benar menuju jalan
yang sesat  supaya masuk ke  dalam neraka dan kekal  di dalamnya bersamaku."

Pertanyaan Nabi (2):
"Hai Iblis! Bagaimana perbuatanmu kepada makhluk Allah?"

Jawab Iblis:
"Adalah satu kemajuan bagi perempuan yang merenggangkan kedua pahanya kepada
lelaki yang bukan suaminya, setengahnya hingga mengeluarkan benih yang salah
sifatnya. Aku goda semua  manusia supaya meninggalkan sholat, terbuai dengan
makan minum, berbuat durhaka, aku lalaikan dengan harta benda daripada emas,
perak   dan   permata,  rumahnya,   tanahnya,   ladangnya  supaya   hasilnya
dibelanjakan ke jalan haram.

Demikian  juga  ketika pesta  yang  bercampur antara  lelaki dan  perempuan.
Disana aku  lepaskan sebesar-besar godaan supaya  hilang peraturan dan minum
arak. Apabila  terminum arak  itu maka hilanglah akal,  fikiran dan malunya.
Lalu  aku ulurkan  tali  cinta dan  terbukalah beberapa  pintu  maksiat yang
besar, datang  perasaan hasad  dengki hingga kepada  pekerjaan zina. Apabila
terjadi kasih antara mereka,  terpaksalah mereka mencari uang hingga menjadi
penipu, peminjam dan pencuri.

Apabila mereka teringat akan salah mereka lalu hendak bertaubat atau berbuat
amal ibadat,  aku akan rayu mereka  supaya mereka menangguhkannya. Bertambah
keras aku  goda supaya menambahkan maksiat  dan mengambil isteri orang. Bila
kena  goda  hatinya,  datanglah   rasa  ria,  takabur,  megah,  sombong  dan
melengahkan amalnya. Bila pada lidahnya, mereka akan gemar berdusta, mencela
dan   mengumpat.    Demikianlah   aku    goda   mereka   s    etiap   saat."

Pertanyaan Nabi (3):
"Hai  Iblis! Mengapa  engkau bersusah  payah melakukan pekerjaan  yang tidak
mendatangkan faedah  bahkan menambahkan  laknat yang besar  serta siksa yang
besar  di neraka  yang  paling bawah?  Hai  yang dikutuk  Allah! Siapa  yang
menjadikanmu? Siapa yang melanjutkan  usiamu? Siapa yang menerangkan matamu?
Siapa  yang  memberi  pendengaranmu?  Siapa yang  memberi  kekuatan  anggota
badanmu?"

Jawab Iblis:
"Semuanya itu  adalah anugerah  daripada Allah Yang Maha  Besar juga. Tetapi
hawa  nafsu dan  takabur  membuatku menjadi  jahat sebesar-besarnya.  Engkau
lebih  tahu  bahwa  Diriku telah  beribu-ribu  tahun  menjadi ketua  seluruh
Malaikat dan pangkatku telah  dinaikkan dari satu langit ke satu langit yang
tinggi.  Kemudian  Aku  tinggal  di  dunia ini  beribadat  bersama  sekalian
Malaikat beberapa waktu lamanya.

Tiba-tiba  datang firman  Allah  SWT hendak  menjadikan seorang  Khalifah di
dunia ini, maka akupun  membantah. Lalu Allah menciptakan lelaki (Nabi Adam)
lalu dititahkan  seluruh Malaikat memberi hormat  kepada lelaki itu, kecuali
aku  yang ingkar.  Oleh  karena itu  Allah murka  kepadaku dan  wajahku yang
tampan rupawan dan bercahaya itu bertukar menjadi keji dan kelam. Aku merasa
sakit hati.  Kemudian Allah  menjadikan Adam raja di  syurga dan dikurniakan
seorang  permaisuri  (Siti  Hawa)  yang  memerintah  seluruh  bidadari.  Aku
bertambah dengki dan dendam kepada mereka.

Akhirnya  aku berhasil menipu  mereka melalui  Siti Hawa yang  menyuruh Adam
memakan  buah Khuldi, lalu  keduanya diusir  dari syurga ke  dunia. Keduanya
berpisah beberapa tahun dan  kemudian dipertemukan Allah (di Padang Arafah),
hingga  mereka  mendapat  beberapa  orang  anak. Kemudian  kami  hasut  anak
lelakinya Qabil  supaya membunuh  saudaranya Habil. Itu pun  aku masih tidak
puas  hati   dan  berbagai  tipu  daya   aku  lakukan  hingga  Hari  Kiamat.

Sebelum Engkau lahir ke dunia, aku beserta bala tentaraku dengan mudah dapat
naik  ke langit  untuk mencuri  segala rahasia  serta tulisan  yang menyuruh
manusia berbuat ibadat serta  balasan pahala dan syurga mereka. Kemudian aku
turun  ke  dunia,  dan  memberitahu  manusia  yang  lain  aripada  apa  yang
sebenarnya aku  dapatkan, dengan  berbagai tipu daya  hingga tersesat dengan
berbagai kitab bid'ah dan carut-marut.

Tetapi  ketika engkau  lahir ke  dunia ini,  maka aku tidak  dibenarkan oleh
Allah  untuk naik ke  langit serta  mencuri rahasia, kerana  banyak Malaikat
yang menjaga  di setiap lapisan pintu langit.  Jika aku berkeras juga hendak
naik, maka Malaikat akan melontarkan anak panah dari api yang menyala. Sudah
banyak  bala  tenteraku  yang terkena  lontaran  Malaikat  itu dan  semuanya
terbakar  menjadi abu.  Maka besarlah  kesusahanku dan bala  tentaraku untuk
menjalankan tugas menghasut."

Pertanyaan Nabi (4):
"Hai   Iblis!    Apakah   yang   pertama   engkau    tipu   dari   manusia?"

Jawab Iblis:
"Pertama sekali  aku palingkan iktikad /  niatnya, imannya kepada kafir juga
ada  dari  segi  perbuatan, perkataan,  kelakuan  atau  hatinya. Jika  tidak
berhasil juga,  aku akan tarik dengan  cara mengurangi pahala. Lama-kelamaan
mereka akan terjerumus mengikut kemauan jalanku"

Pertanyaan Nabi (5):
"Hai  Iblis!   Jika  umatku  sholat  karena   Allah,  bagaimana  keadaanmu?"

Jawab Iblis:
"Sebesar-besarnya kesusahanku. Gementarlah badanku dan lemah tulang sendiku.
Maka aku kerahkan berpuluh-puluh iblis datang menggoda seorang manusia, pada
setiap anggota badannya.

Setengah-setengahnya  datang  pada  setiap  anggota  badannya  supaya  malas
sholat, was-was,  terlupa bilangan  rakaatnya, bimbang pada  pekerjaan dunia
yang  ditinggalkannya,   sentiasa  hendak  cepat   habis  sholatnya,  hilang
khusyuknya - matanya sentiasa menjeling ke kiri kanan, telinganya senantiasa
mendengar orang  bercakap serta bunyi-bunyi yang  lain. Setengah Iblis duduk
di belakang  badan orang  yang sembahyang itu  supaya dia tidak  kuasa sujud
berlama-lama, penat  atau duduk tahiyat dan  dalam hatinya senantiasa hendak
cepat habis sholatnya, itu  semua membawa kepada kurangnya pahala. Jika para
Iblis itu tidak dapat  menggoda manusia itu, maka aku sendiri akan menghukum
mereka dengan seberat-berat hukuman."

Pertanyaan Nabi (6):
"Jika   umatku  membaca   Al-Quran  karena  Allah,   bagaimana  perasaanmu?"

Jawab Iblis:
"Jika mereka  membaca Al-Quran karena Allah,  maka rasa terbakarlah tubuhku,
putus-putus segala uratku lalu aku lari daripadanya."

Pertanyaan Nabi (7):
"Jika   umatku  mengerjakan   haji  karena  Allah,   bagaimana  perasaanmu?"

Jawab Iblis:
"Binasalah  diriku,  gugurlah  daging   dan  tulangku  karena  mereka  telah
mencukupkan rukun Islamnya."

Pertanyaan Nabi (8):
"Jika    umatku     berpuasa    karena    Allah,    bagaimana    keadaanmu?"

Jawab Iblis:
"Ya Rasulullah! Inilah bencana yang paling besar bahayanya kepadaku. Apabila
masuk awal  bulan Ramadhan, maka memancarlah  cahaya Arasy dan Kursi, bahkan
seluruh Malaikat menyambut dengan suka cita. Bagi orang yang berpuasa, Allah
akan mengampunkan  segala dosa  yang lalu dan digantikan  dengan pahala yang
amat  besar  serta  tidak  dicatatkan  dosanya  selama  dia  berpuasa.  Yang
menghancurkan  hatiku  ialah segala  isi  langit dan  bumi, yakni  Malaikat,
bulan, bintang, burung dan  ikan-ikan semuanya siang malam mendoakan ampunan
bagi  orang  yang  berpuasa.   Satu  lagi  kemuliaan  orang  berpuasa  ialah
dimerdekakan pada  setiap masa  dari azab neraka. Bahkan  semua pintu neraka
ditutup manakala semua pintu syurga dibuka seluas-luasnya, serta dihembuskan
angin dari  bawah Arasy yang bernama Angin Syirah  yang amat lembut ke dalam
syurga.  Pada hari  umatmu mulai  berpuasa, dengan perintah  Allah datanglah
sekalian Malaikat dengan garangnya menangkapku dan
tentaraku, jin, syaitan dan  ifrit lalu dipasung kaki dan tangan dengan besi
panas dan  dirantai serta dimasukkan ke bawah bumi yang  amat dalam. Di sana
pula  beberapa azab  yang  lain telah  menunggu kami.  Setelah  habis umatmu
berpuasa  barulah  aku  dilepaskan  dengan perintah  agar  tidak  mengganggu
umatmu. Umatmu  sendiri telah merasa ketenangan  berpuasa sebagaimana mereka
bekerja  dan  bersahur  seorang  diri  di  tengah  malam  tanpa  rasa  takut
dibandingkan bulan biasa."

Pertanyaan Nabi (9):
"Hai Iblis! Bagaimana seluruh sahabatku menurutmu?"

Jawab Iblis:
"Seluruh  sahabatmu  juga adalah  sebesar  - besar  seteruku. Tiada  upayaku
melawannya dan  tiada satu tipu daya yang  dapat masuk kepada mereka. Karena
engkau sendiri  telah berkata: "Seluruh sahabatku  adalah seperti bintang di
langit,  jika  kamu mengikuti  mereka,  maka kamu  akan mendapat  petunjuk."

Saidina Abu Bakar al-Siddiq sebelum bersamamu, aku tidak dapat mendekatinya,
apalagi setelah  berdampingan denganmu. Dia begitu  percaya atas kebenaranmu
hingga  dia menjadi  wazirul a'zam.  Bahkan engkau sendiri  telah mengatakan
jika ditimbang  seluruh isi dunia ini dengan  amal kebajikan Abu Bakar, maka
akan lebih  berat amal kebajikan Abu Bakar.  Tambahan pula dia telah menjadi
mertuamu karena engkau menikah  dengan anaknya, Saiyidatina Aisyah yang juga
banyak menghafadz Hadits-haditsmu.

Saidina Umar Al-Khattab pula tidaklah berani aku pandang wajahnya karena dia
sangat  keras  menjalankan  hukum syariat  Islam  dengan  seksama. Jika  aku
pandang wajahnya, maka gemetarlah segala tulang sendiku karena sangat takut.
Hal ini karena imannya sangat kuat apalagi engkau telah mengatakan, "Jikalau
adanya Nabi sesudah aku maka Umar boleh menggantikan aku", karena dia adalah
orang  harapanmu  serta  pandai membedakan  antara  kafir  dan Islam  hingga
digelar 'Al-Faruq'.

Saidina  Usman  Al-Affan lagi,  aku  tida  k bisa  bertemu, karena  lidahnya
senantiasa  bergerak membaca  Al-Quran. Dia  penghulu orang  sabar, penghulu
orang mati  syahid dan menjadi menantumu  sebanyak dua kali. Karena taatnya,
banyak Malaikat datang melawat  dan memberi hormat kepadanya karena Malaikat
itu sangat  malu kepadanya  hingga engkau mengatakan,  "Barang siapa menulis
Bismillahir  rahmanir  rahim pada  kitab  atau  kertas-kertas dengan  dakwat
merah,  nescaya   mendapat  pahala   seperti  pahala  Usman   mati  syahid."

Saidina Ali Abi Talib  pun itu aku sangat takut karena hebatnya dan gagahnya
dia di medan  perang, tetapi sangat sopan santun, alim orangnya. Jika iblis,
syaitan dan jin memandang  beliau, maka terbakarlah kedua mata mereka karena
dia sangat kuat beribadat serta beliau adalah golongan orang pertama memeluk
agama Islam dan tidak  pernah menundukkan kepalanya kepada sebarang berhala.
Bergelar 'Ali Karamullahu Wajhahu' - dimuliakan Allah akan wajahnya dan juga
'Harimau Allah'  dan engkau sendiri berkata,  "Akulah negeri segala ilmu dan
Ali itu  pintunya." Tambahan  pula dia menjadi menantumu,  semakin aku ngeri
kepadanya."

Pertanyaan Nabi (10):
"Bagaimana tipu daya engkau kepada umatku?"

Jawab Iblis:
"Umatmu  itu ada  tiga macam.  Yang pertama  seperti hujan dari  langit yang
menghidupkan segala tumbuhan yaitu ulama yang memberi nasihat kepada manusia
supaya  mengerjakan perintah  Allah serta meninggalkan  larangan-Nya seperti
kata Jibril  a.s, "Ulama itu  adalah pelita dunia dan  pelita akhirat." Yang
kedua  umat tuan  seperti  tanah yaitu  orang yang  sabar, syukur  dan ridha
dengan karunia Allah. Berbuat amal soleh, tawakal dan kebajikan. Yang ketiga
umatmu seperti Firaun; terlampau  tamak dengan harta dunia serta dihilangkan
amal  akhirat. Maka  akupun bersukacita  lalu masuk  ke dalam  badannya, aku
putarkan  hatinya ke  lautan  durhaka dan  aku hela  ke mana  saja mengikuti
kehendakku.  Jadi  dia  senantiasa bimbang  kepada  dunia  dan tidak  hendak
menuntut ilmu,  tiada masa beramal ibadat,  tidak hendak mengeluarkan zakat,
miskin hendak beribadat.

Lalu aku goda agar  minta kaya dulu, dan apabila diizinkan Allah dia menjadi
kaya, maka  dilupakan beramal,  tidak berzakat seperti  Qarun yang tenggelam
dengan  istana mahligainya.  Bila  umatmu terkena  penyakit tidak  sabar dan
tamak,  dia senantiasa  bimbang akan  hartanya dan setengahnya  asyik hendak
merebut dunia harta, bercakap  besar sesama Islam, benci dan menghina kepada
yang  miskin, membelanjakan  hartanya untuk  jalan maksiat, tempat  judi dan
perempuan lacur."

Pertanyaan Nabi (11):
"Siapa yang serupa dengan engkau?"

Jawab Iblis:
"Orang yang  meringankan syariatmu dan membenci  orang belajar agama Islam."

Pertanyaan Nabi (12):
"Siapa yang mencahayakan muka engkau?"

Jawab Iblis:
"Orang  yang  berdosa,  bersumpah  bohong, saksi  palsu,  pemungkir  janji."

Pertanyaan Nabi (13):
"Apakah rahasia engkau kepada umatku?"

Jawab Iblis:
"Jika seorang Islam pergi  buang air besar serta tidak membaca doa pelindung
syaitan,  maka aku  gosok-gosokkan  najisnya sendiri  ke badannya  tanpa dia
sadari."

Pertanyaan Nabi (14):
"Jika   umatku   bersatu    dengan   isterinya,   bagaimana   hal   engkau?"

Jawab Iblis:
"Jika umatmu hendak bersetubuh  dengan isterinya serta membaca doa pelindung
syaitan,  maka larilah  aku  dari mereka.  Jika tidak,  aku  akan bersetubuh
dahulu dengan  isterinya, dan  bercampurlah benihku dengan  benih isterinya.
Jika menjadi  anak maka anak itu akan  gemar kepada pekerjaan maksiat, malas
pada  kebaikan, durhaka.  Ini  semua karena  kealpaan ibu  bapaknya sendiri.
Begitu juga jika mereka makan tanpa membaca Bismillah, aku yang dahulu makan
daripadanya.    Walaupun   mereka    makan,   tiadalah    merasa   kenyang."

Pertanyaan Nabi (15):
"Dengan jalan apa dapat menolak tipu daya engkau?"

Jawab Iblis:
"Jika dia  berbuat dosa,  maka dia kembali bertaubat  kepada Allah, menangis
menyesal akan  perbuatannya. Apabila  marah segeralah mengambil  air wudhu',
maka padamlah marahnya."

Pertanyaan Nabi (16):
"Siapakah orang yang paling engkau lebih sukai?"

Jawab Iblis:
Lelaki dan perempuan yang tidak mencukur atau mencabut bulu ketiak atau bulu
ari-ari  (bulu kemaluan) selama  40 hari.  Di situlah aku  mengecilkan diri,
bersarang,   bergantung,    berbuai   seperti   pijat    pada   bulu   itu."

Pertanyaan Nabi (17):
"Hai Iblis! Siapakah saudara engkau?"

Jawab Iblis:
"Orang  yang  tidur  meniarap   /  telungkup,  orang  yang  matanya  terbuka
(mendusin) di waktu subuh tetapi menyambung tidur lagi. Lalu aku lenakan dia
hingga terbit fajar. Demikian jua pada waktu zuhur, asar, maghrib dan isya',
aku beratkan hatinya untuk sholat."

Pertanyaan Nabi (18):
"Apakah jalan yang membinasakan diri engkau?"

Jawab Iblis:
"Orang yang  banyak menyebut  nama Allah, bersedekah  dengan tidak diketahui
orang, banyak  bertaubat, banyak tadarus Al-Quran  dan sholat tengah malam."

Pertanyaan Nabi (19):
"Hai Iblis! Apakah yang memecahkan mata engkau?"

Jawab Iblis:
"Orang   yang  duduk   di  dalam   masjid  serta  beriktikaf   di  dalamnya"

Pertanyaan Nabi (20):
"Apa lagi yang memecahkan mata engkau?"

Jawab Iblis:
"Orang yang  taat kepada kedua ibu  bapanya, mendengar kata mereka, membantu
makan  pakaian mereka  selama  mereka hidup,  karena engkau  telah bersabda,
'Syurga itu di bawah tapak kaki ibu'"

Wallahu 'alam bishawab.
__________________________________________________

"Tiada seindah lantunan kata melainkan do'a seorang hamba kepada
Rabb-nya...."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar